Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Klasifikasi Kemampuan Lahan

I.                    PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang. Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk pengembangan perjuangan pertanian, kebutuhan lahan pertanian semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, namun luasan lahan yang sesuai bagi aktivitas di bidang pertanian terbatas. Hal ini menjadi hambatan untuk meningkatkan produksi pangan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Masyarakat tani yang tradisional memenuhi kebutuhan pangannya dengan menanaman secara tradisional. Kegiatan pertanian ini mengakibatkan degrasi kesuburan tanah melalui pengikisan dan penggunaan tanah yang terus menerus. Salah satu cara untuk mengatasi duduk masalah ini yaitu mengelola lahan sesuai dengan kemampuan lahan (Rayes 2006). Kebutuhan lahan yang semakin meningkat, langkanya lahan pertanian yang subur dan potensial, serta adanya persaingan penggunaan lahan antara sektor pertanian dan non-pertanian, memerlukan teknologi sempurna guna dalam upaya mengopt

Siklus Hidup Rayap

SIKLUS HIDUP RAYAP             Kelompok binatang ini pertumbuhannya melalui tiga tahap yaitu telur, nimfa dan tahap dewasa. Setelah menetas dari telur nimfa akan menjadi remaja dengan melalui beberapa instar, yaitu bentuk diantara dua masa perubahan. Bentuk ini sangat gradual, sehingga baik dari bentuk tubuh pada umumnya, cara hidup maupun makanan pokok antara nimfa dan remaja yaitu serupa. Pada nimfa yang bertunas sayapnya akan tumbuh lengkap pada instar terakhir, ketika binatang itu mencapai kedewasaan. Telur yang menetas yang menjadi nimfa akan mengalami 5-8 instar. Jumlah telur rayap bervariasi, tergantung kepada jenis dan umur. Saat pertama bertelur betina mengeluarkan 4-15 butir telur. Telur rayap berbentuk silindris, dengan bab ujung yang membulat yang berwarna putih. Panjang telur bervariasi antara 1-1,5 mm. Telur C. curvignathus akan menetas sesudah berumur 8-11 hari. Dalam perkembangan hidupnya berada dalam lingkugan yang sebagian besar diatur dalam koloni dan teris

Peramalan Epidemi Penyakit Tumbuhan

I.I. Latar  Belakang Epidemiologi penyakit tumbuhan yaitu ilmu yang mempelajari perihal penyakit pada populasi tanaman. Sama ibarat penyakit insan dan hewan, penyakit tanaman terjadi lantaran patogen ibarat bakteri , virus , jamur , Oomycetes , nematoda , phytoplasmas , protozoa , dan tanaman parasit . Epidemiologi penyakit tumbuhan sering dilihat dari pendekatan multi-disiplin, yang membutuhkan biologi , statistik , agronomi dan ekologi perspektif. Biologi diharapkan untuk memahami patogen dan siklus hidupnya. Hal ini juga penting untuk memahami fisiologi tumbuhan dan bagaimana patogen yang sanggup menghipnotis itu. . praktik agronomi seringkali menghipnotis insiden penyakit yang lebih baik atau buruk. imbas ekologis yang banyak. . Spesies orisinil tumbuhan menjadi penampungan untuk patogen yang mengakibatkan penyakit pada tanaman. Statistik model sering dipakai untuk meringkas dan menggambarkan kompleksitas epidemiologi penyakit tanaman, sehingga proses pen